Putaran pembuka Honda Racing Championship 2008 yang bertajuk " Break Your Limit" digelar di Sirkuit Kemayoran - Jakarta Pusat, 29 - 30 Maret 2008. Balapan satu merek ini diikuti pembalap nasional dan pembalap lokal. Gelaran ini disponsori oleh ban FDR sebagai ban balap pertama dan terbaik murni buatan dalam negeri bersama dengan sponsor-sponsor lainnya.

The Real Champion with FDR (Click for enlarge)

Seri pertama Motoprix atau FDR Road Race 2008 berlangsung 1-2 maret 2008 di Sirkuit Kemayoran, Jakarta Pusat. Walaupun regulasi penggunaan ban kejurnas sudah berubah, akan tetapi sekitar 90% pembalap masih menggunakan ban FDR, inilah bukti bahwa FDR masih dipercayai oleh para pembalap. Ban FDR yang telah memiliki 5 varian, mulai dari kondisi hujan sampai dengan kondisi kering menjadikan balapan menjadi lebih kompetitif dibandingkan dengan produk lain yang belum memiliki banyak varian.Pada event kali ini Ban FDR type Sport MP 27 dan Sport Sport MP 57 menjadi favorit karena kondisi cuaca kemayoran yang cerah dan panas.

Bertepatan dengan acara Jambore Nasional Vario yang digelar di GOR Simprug Pertamina tanggal 22-23 desember kemarin, FDR meluncurkan Sport XR Evo size 120/70-14, Peluncuran ini sekaligus menjawab keinginan konsumen akan kebutuhan ban bertelapak besar bagi motor matic-nya. Sebelumnya Evo telah diproduksi dengan size 80/80-14 dan 90/80-14.

Hokky Krisdianto menjadi yang terdepan diajang Yamaha Asian Cup Race 2007 yang digelar di Sirkuit Batu Kawan Pulau Pinang Malaysia. Hokky berhasil mengalahkan pembalap-pembalap dari 5 negara (Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura & Philipina).

FDR kembali melakukan terobosan teknologi yang inovatif, bersamaan dengan berlangsungnya Indoprix seri V yang berlangsung di Sirkuit Balipat – Binuang, Kalimantan Selatan 24 – 25 November 2007. Untuk pertama kalinya di Indonesia superpole kelas MP2 dilakukan dengan menggunakan ban khusus yaitu ban FDR SUPERPOLE.

Indoprix seri terakhir yang dilaksanakan minggu (25/11) berlangsung seru sekaligus dramatis. Rider-rider dari Yamaha harus berjuang keras menghadapi gempuran dari rider-rider Suzuki. Gelaran yang dilaksanakan di Sirkuit Balipat – Binuang, Kalimantan Selatan ini disaksikan sekitar 12.000 penonton, cuaca yang berubah-ubah dari cerah kemudian hujan gerimis, mengharuskan setiap tim memutar otak untuk memilih ban yang paling menggigit aspal sirkuit, beruntung ban FDR mempunyai varian yang sangat komplit, dari mulai ban untuk trek basah sampai dengan ban untuk trek kering.

Ban FDR ternyata tidak hanya digunakan didalam kelas bebek saja, tengok saja kelas Matic 135cc Tune Up, walaupun tidak diwajibkan, pembalap yang mengikuti supporting race indoprix V semuanya menggunakan ban FDR Sport XR Evo.

Sirkuit Park Kenjeran Surabaya, kembali menjadi tempat diselenggarakannya ajang paling bergengsi Road Race tingkat nasional, Indoprix seri IV, minggu 11 November 2007. Sebagai ban resmi balap motor Indonesia, FDR terbukti mampu menghadirkan balapan berkualitas. Dengan kompon yang dirancang khusus, setiap rider dengan mudah mampu menggapai topspeed seperti yang diinginkan.

Indoprix seri III dan Final Motorprix, berlangsung di Sirkuit Sentul, Bogor 26-28 Oktober 2007. Gelaran tingkat nasional ini menghadirkan pertarungan sengit Rider-rider papan atas nasional, menghadirkan kelas MP1, MP2 dan MP5 diseri Indoprix, sedangkan pada final Motorprix menghadirkan kelas MP1, MP2,MP3,MP4 dan MP5.

Kejurnas Motorprix 2007 region 2 putaran ke-7 yang digelar di Sirkuit Lanud Gading Wonosari minggu 2 september 2007 lalu kembali menjadi bukti kehandalan fdr diatas aspal sirkuit. Dikelas MP1 Race pertama, Hokky Krisdianto (Yamaha Petronas FDR) memulai start diposisi 4 langsung menyodok ke depan meninggalkan Dedi Permadi, Harlan Fadhillah & Florianus Roy.

FDR sebagai ban resmi Motorprix kembali menunjukan kehebatannya di ajang MotorPrix Region I yang dilaksanakan di Lanud Iskandar Muda Banda Aceh (02/09). Tim-tim dari wilayah sumatera berusaha menunjukan prestasi terbaik mereka pada seri VII kali ini, tak ketinggalan putra daerah Aceh juga ikut ngebut di ajang ini, sebut saja: Reza Fahlevi, Wahyu dan M Kadafi.