Indoprix seri terakhir yang dilaksanakan minggu (25/11) berlangsung seru sekaligus dramatis. Rider-rider dari Yamaha harus berjuang keras menghadapi gempuran dari rider-rider Suzuki. Gelaran yang dilaksanakan di Sirkuit Balipat – Binuang, Kalimantan Selatan ini disaksikan sekitar 12.000 penonton, cuaca yang berubah-ubah dari cerah kemudian hujan gerimis, mengharuskan setiap tim memutar otak untuk memilih ban yang paling menggigit aspal sirkuit, beruntung ban FDR mempunyai varian yang sangat komplit, dari mulai ban untuk trek basah sampai dengan ban untuk trek kering.
Berdasarkan hasil pengamatan, dikelas MP1 (110cc Tune Up) pada race pertama, sesaat sebelum race dimulai, hujan gerimis mengguyur sirkuit, sekitar 50% pembalap menggunakan ban Sport MP 76 yang memang cocok untuk trek basah, sedangkan 23,5% pembalap lebih memilih ban Sport XT dibagian depan dan Sport XR dibagian belakang, sisanya mengunakan ban kombinasi Sport MP 57 dan Sport MP 27. Sedangkan pada saat race kedua ketika trek mulai mengering, pilihan ban jatuh pada Sport MP 27 atau Sport MP 57. Hal yang sama terjadi dikelas MP2 (125cc tune up), pada race pertama sebagian besar pembalap memakai ban Sport MP 76 atau kombinasi Sport XT dan Sport XR, sedangkan pada race kedua rata-rata menggunakan ban Sport MP 27 atau Sport MP 57. Strategi pemakaian ban yang berbeda-beda ini membuat jalannya perlombaan semakin kompetitif. Beralih kejalannya perlombaan, Harlan Fadhillah jagoan dari Tim Yamaha Petronas FDR Star Racing mendominasi jalannya perlombaan dikelas MP1 race pertama, dari mulai lap pertama hingga lap terakhir Harlan bagai tak terkejar jauh memimpin didepan dengan selisih waktu 3:312 detik dibanding Hendriansyah ( Suzuki Hendriansyah Evalube Racing Team), Posisi ketiga ditempati Sudarmono (Yamaha TDR Pertamina Enduro 4T Yonk Jaya). M. Fadli dari tim Suzuki Pertamina Enduro 4T AHRS IRC sebagai pimpinan klasemen hanya mampu berada diposisi keempat. Pada race kedua, nasib malang menimpa Harlan Fadhillah, setelah memimpin didepan , Harlan akhirnya harus menyerah kepada M. Fadli. Posisi ketiga ditempati Hokky Krisdianto yang merupakan rekan setim Harlan. Duel yang tidak kalah seru terjadi dikelas MP2 (125cc Tune Up), pada race pertama M. Fadli ditempel ketat Hokky Krisdianto, kedua pembalap yang sama-sama menggunakan Sport MP 76 pada bagian depan dan belakang itu begitu ngotot ingin menguasai posisi pertama. Fadli hanya memimpin tujuh lap, sisanya diambil alih Hokky. Sementara itu “Dewa Road Race Indonesia” Hendriansyah bercokol diposisi ketiga. Pada race kedua, setelah memimpin dari awal race, secara dramatis Hokky Krisdianto harus menyerah kepada Hendriansyah di lap terakhir, Hendriansyah tampil begitu garang. Lima lap pertama, Hendri berada diposisi empat, memasuki lap kelima Hendri berhasil menyodok keposisi dua meninggalkan Harlan dan Fadli, setelah itu Hendri terus menerus menempel ketat Hokky Krisdianto sampai dengan lap terakhir. Hokky harus puas diposisi kedua diikuti Fadli ditempat ketiga. Kemenangan Hendri mematahkan harapan Hokky menjadi juara Nasional kelas MP2. Hasil race kali ini menempatkan M. Fadli sebagai juara Nasional Indoprix di dua kelas sekaligus, dikelas MP1 Fadli meraih poin 166 diikuti Harlan dan Hokky masing-masing 152 dan 117 poin, sedangkan dikelas MP2, Fadli meraih poin 173, ditempat kedua Hokky Krisdianto 168 poin sedangkan ditempat ketiga ditempati Hendriansyah dengan meraih 150 poin.