Tim Sadewa dari Universitas Indonesia akan menggunakan ban prototipe FDR dengan teknologi hemat bahan bakar dalam kompetisi Shell Eco-marathon Drivers’ World Championship (DWC) 2016 yang akan digelar di London, Juni mendatang.
Riza, Sales & Marketing Div. Head PT Suryaraya Rubberindo Industries selaku produsen ban FDR, secara simbolis menyerahkan ban prototipe FDR tersebut dan diterima oleh Manager Tim Sadewa, Alfian Ibnu Pratama, Sabtu (28/5).
“Bersama tim Sadewa ban FDR telah menjadi juara pertama di tingkat Asia sebanyak 2 kali dan juara pertama di tingkat nasional sebanyak 2 kali dalam kompetisi kendaraan hemat energi. Kami berhadap bisa menggunakan kesempatan ini untuk bersaing dan membuktikan diri di tingkat dunia,” kata Riza.
Kompetisi Drivers’ World Championship (DWC) ini merupakan kompetisi adu cepat dengan bahan bakar yang sudah ditentukan dan pertama kali diadakan. “Event ini merupakan tantangan baru bagi tim Sadewa untuk bersaing dengan tim terbaik Amerika dan Eropa. Kami berharap bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional,” kata Alfian.
Sebelumnya, tim Sadewa meraih juara pertama tingkat Asia Shell Eco-Marathon (SEM) 2016 kategori Urban Concept Petrol (gasoline) Fuel di Manila, Filipina. Pada kompetisi tersebut, tim Sadewa berhasil menempuh 275 km hanya dengan bensin satu liter menggunakan ban prototipe dari FDR.
“FDR mendukung penuh tim Sadewa UI dengan suport utamanya yaitu ban prototipe yang dipakai di mobil Kalabia yang digunakan untuk event SEM,” kata Alfian. “Tim Sadewa juga turut menguji hasil riset FDR dengan tes drive dilapangan sehingga akan didapat evaluasi berdasakan data real di lapangan.”
Ban hemat BBM
Dalam kompetisi kendaraan hemat energi, ban punya peran yang signifikan. “Ban merupakan part yang langsung bersentuhan dengan track (aspal). Tentunya part tersebut sangatlah berpengaruh terhadap efisiensi suatu kendaraan,” kata Alfian.
Menurut Alfian efek ban terhadap penghemat bahan bakar bisa langsung terlihat saat melakukan pengetesan. “Awalnya kami gunakan ban reguler FDR lalu diganti dengan ban prototipe. Hasilnya, jarak yang ditempuh dengan jumlah bahan bakar yang sama meningkat hingga sekitar 100 km,” katanya.
“Kemudian FDR melakukan pengembangan lagi dan dihasilkan ban prototipe terbaru yang bisa menempuh 200 km lebih jauh dibanding menggunakan ban reguler dengan jumlah bahan bakar yang sama,” ujar Alfian.
Ban prototipe FDR memiliki konstruksi, kompon, dan bobot yang dirancang agar memiliki daya gelinding yang jauh sehingga mesin kendaraan bisa bekerja secara efisien namun juga tetap memiliki performa yang baik saat kompetisi.
“Apabila memilih ban dengan compound yang tidak sesuai dengan kondisi track maka akan mengakibatkan ban slip bisa juga permukaan ban habis terlebih dahulu sebelum mencapai garis finis,” kata Alfian.
Teknologi EST
Menurut Riza pengembangan teknologi ban hemat bahan bakar ini tidak semata untuk kepentingan kompetisi saja, tapi teknologi yang dihasilkan ini sudah bisa diterapkan dalam ban harian FDR. “Hasil riset ini adalah teknologi Eco Smart Tire yang sudah diterapkan di ban harian FDR,” kata Riza.
Facio EST yang menggunakan teknologi Eco Smart Tire terbukti bisa menghemat konsumsi bahan bakar hingga 7,1%. “Proses riset masih terus berjalan. Masih ada ruang untuk melakukan pengembangan dan kami harap teknologi ini bisa menjangkau masyarakat lebih luas lagi,“ kata Riza.