Kenapa ban berwarna hitam?

07 January 2013

Ingatkah Anda dengan acara anak-anak berjudul "Kenapa begini, kenapa begitu." Tanpa kita sadari kita menerima apa saja yang ada di sekitar kita tanpa pernah mempertanyakan mengapa harus seperti itu. Misalnya, mengapa ban berwarna hitam, kenapa harus diisi angin dan mengapa juga ban harus punya rajutan kawat? Jika Anda penasaran dengan jawabannya, kita bantu menjawabnya!

Kenapa ban berwarna hitam?

Jika dilihat warna karet alami adalah putih sedangkan ban berwarna hitam. Meski terbuat dari karet namun tidak ada ban yang 100% terbuat dari karet alam. Ada sekitar 200 bahan baku yang membentuk ban, seperti karet olahan, rayon, nilon, segala macam aditif dan serat aramid. Campuran ini rentan terhadap kerusakan dari ozon dan sinar ultra violet sehingga ditambahkan karbon hitam untuk menyerap radiasi UV dan mengubahnya menjadi panas yang tidak membahayakan. Selain itu, karbon hitam juga sangat awet.

Mengapa ban harus diisi angin?

Ban yang saat ini kita gunakan merupakan perkembangan dari roda kayu yang digunakan beberapa abad yang lalu. Berbeda dengan roda kayu yang kaku, ban karet yang diisi angin membuat ban lebih fleksibel ketika melibas permukaan jalanan yang tidak rata. Ban memang harus sedikit berubah bentuk saat kontak dengan permukaan jalan, seperti saat motor berubah jalur atau kecepatan. Angin pada ban akan membantu untuk sedikit mengubah bentuk ban tanpa mengalami perubahan permanen dan juga membantu ban tidak tidak cepat aus.

Kenapa ban harus ada rajutan kawatnya?

Jika kita bedah sebuah ban, maka terlihat di bagian dalam ban terlihat jalinan kawat yang dikenal dengan nama bead wire. Rajutan kawat ini berfungsi sebagai jangkar ban ke pelek sehingga ban tidak bergeser di roda. Selain itu menjaga agar angin tidak keluar. Itulah sebabnya tidak mudah untuk memasang ban.