Wajib diketahui antara ban dan hujan

15 October 2019

Enam hal yang harus Sobat FDR perlu ketahui soal ban motor dan hujan!


Hindari berkendara saat baru turun hujan. Beberapa menit pertama setelah hujan turun adalah saat dimana kondisi jalanan paling licin. Sisa buangan kendaraan, cairan rem, minyak dan tumpahan bahan bakar yang ada di permukaan jalan akan bercampur dengan air hujan yang menyebabkan daya cengkeram ban ke aspal jadi berkurang. Cara terbaik untuk menghindarinya adalah dengan menepi atau menunggu hujan turun dulu. Namun, Jika sudah terlanjur di jalan dan tidak bisa menepi, kendarailah motor dengan hati-hati dan jangan ngebut saat hujan baru turun. Berkendaralah lebih pelan karena butuh jarak pengereman yang lebih jauh di jalan basah dibanding jalan kering. 

Hindari permukaan jalan seperti tutup gorong-gorong yang terbuat dari besi atau marka jalan yang memiliki permukaan yang halus. Jika melibas permukaan jalan tersebut, Anda pasti merasa motor akan lebih sulit dikendarai. Hal itu terjadi karena sulit mendapatkan grip, tidak seperti saat melewati aspal. Hindari juga melibas genangan air karena jalan berlubang yang terisi oleh genangan air berbahaya karena Anda tidak bisa mengukur seberapa dalam lubang tersebut sehingga bisa membuat Anda kehilangan keseimbangan dan terjatuh.

Saat hujan jangan kurangi tekanan angin ban hingga Sobat FDR naik motor dalam kondisi ban kurang angin. Tekanan angin kurang justru mengubah bentuk profil ban sehingga kembangan ban tidak maksimal membuang air yang mengakibatkan daya cengkeram ban berkurang. Gunakan tekanan angin yang direkomendasikan. Jika Anda menggunakan ban FDR, rekomendasi tekanan angin untuk ban depan adalah 29 psi sedangkan untuk ban belakang, tekanan anginnya adalah 33psi. Tekanan angin ban depan dan ban belakang masih bisa ditambah atau dikurangi, tapi maksimal hanya 2 psi saja. 

Setelah naik motor sambil hujan-hujanan, ban perlu segera dibersihkan. Saat hujan, ban motor bisa melewati genangan air yang bercampur dengan minyak, oli, air sabun dan lain-lain yang bisa merusak ban. Selain itu, Anda harus segera membersihkan lumpur yang menempel di celah kembangan ban sebelum mengering. Jika Anda biarkan mengering di ban bisa sebabkan ban retak.

Pilih ban basah atau ban yang punya kembangan banyak. Kembangan pada ban motor berguna untuk membuang air. Hindari ban yang punya kembangan minim apalagi ban slick atau ban tanpa pattern. Ban yang sudah sampai batas keausan ban atau bahkan sudah gundul juga tidak aman untuk digunakan saat lewati jalan basah. Beberapa pilihan ban yang cocok untuk digunakan di jalan basah, seperti ban FDR Sport XR Evo, Genzi PRO, Spartax atau Flemmo PRO. Selain cocok untuk jalan basah, ban FDR tersebut juga merupakan ban tubeless yang lebih nyaman digunakan karena tidak langsung gembos jika tertusuk paku.

Meski kecil peluangnya , motor ternyata juga bisa alami aquaplaning atau kondisi dimana lapisan air terbentuk antara permukaan jalan dan  ban sehingga ban kehilangan traksi dan pengendara kehilangan kendali motor. Bentuk ban sepeda motor yang lebih sempit dan membulat dibanding ban mobil membuat risiko aquaplaning kecil karena beban motor didistribusikan ke area yang lebih sempit. Selain itu, bentuk ban yang membulat membuat ban lebih mudah untuk membelah air. Namun, motor-motor dengan berat yang lebih ringan dan ban yang lebar, seperti motor supersport, lebih berisiko alami aquaplaning.