Ganti ban baru! Kedengerannya sepele, tapi, apakah praktiknya segampang itu? “Gampang sih, tinggal ke toko ban, bilang mau ganti ban. Pasti si penjual dengan sigap, merekomendasikan produk. Tapi, apakah ban yang harus dibayar sudah sesuai kebutuhan Anda?” kata Ade Herdiansyah, mekanik bengkel umum yang melayani servis harian berikut penggantian ban buat para pelanggannya.
Makanya buat ‘pegangan’ dan panduan sobat juga, saat akan mengganti ban di besutan kesayangan, harus memahami beberapa hal dulu. “Ada patokan-patokan standar yang perlu diperhatikan. Tujuannya, biar enggak menyesal di kemudian hari, akibat salah mengaplikasi alas roda,” sahut Jimmy Handoyo selaku Technical Service & Development Dept Head PT Suryaraya Rubberindo Industries produsen ban FDR.
Pertama, sesuaikan kebutuhan dan jenis motornya dulu brosis. “Pilihan ban, untuk skutik, bebek atau sport banyak di pasaran. Baik itu dari segi desain, harga sampai merek atau produsen pembuatnya. Fitur dan teknologi yang ditawarkan juga beragam. Jadi bijaklah dalam memilih,” lanjut Jimmy.
Karena dari situ pula, akan mempengaruhi harga jual. Jadi sesuaikan deh, dengan kemampuan isi kantong Anda. Eitt... tapi jangan dipaksain juga kalo harus beli ban murah, risikonya usia pakai cuma sebentar. “Artinya, kalo ban itu, ada harga, ya ada kualitas. Mending beli ban sedikit lebih mahal dari produk bermerek yang memang mutunya sudah teruji, tapi usia pakainya kan juga agak panjang,” timpal Ade.
Kalo soal desain atau kembangan, relatif tergantung selera tapi yang terpenting, si ban mampu bekerja maksimal menyalurkan air saat melintas di trek basah dan mumpuni mencengkeram aspal. “Dari segi ukuran, biar aman sebaiknya ikuti standarnya aja. Beda kalo memang sudah ada ubahan pada bagian roda, dengan tujuan agar bisa pakai ban yang dimensinya lebih lebar. Kalo ini kebutuhan khusus,” jabar Jimmy lagi.
Saat mau ganti ban baru, pertimbangkan juga soal penggunaan sehari-hari. Misal, motor sering dipakai melalui trek yang agak rusak, sering bawa barang yang berat atau sering bawa penumpang, hindari ban yang compoundnya kelewat soft. “Karena itu akan mengurangi usia pakai si ban. Jadi sebaiknya sampaikan pada si penjual atau mekanik, kebutuhan ban yang diperlukan di motor brosis. Harusnya, mereka akan merekomendasikan yang terbaik,” anjur Ade.
Oh ya, saat ini di pasaran juga sudah banyak ban tipe radial, terutama untuk motor sport sport. Buat yang punya dana lebih, bisa beli ban tipe ini. “Ban radial punya kemampuan lebih baik dibanding ban bias. Karena dari material dan konstruksinya memang dirancang khusus, sehingga ban radial maksimal diandalkan pada kondisi trek yang beragam,” jamin Jimmy.
Karena punya banyak ‘keistimewaan’, wajar jika ban radial harganya juga lebih mahal dari ban bias. Cuma dari segi usia pakai lebih panjang, karena lebih kuat dan mumpuni mencengkeram aspal. “Dari segi kenyamanan juga gak perlu diragukan. Ban radial mampu meredam guncangan yang diakibatkan dari trek rusak,” pungkas Jimmy.