Ada dua kunci penting berkendara dalam keadaan hujan, yaitu memahami traksi dan memastikan Anda bisa melihat dan dilihat. Yuk, kenali lebih jauh dua hal tersebut.
1. Traksi
Salah satu kekhawatiran saat mengendarai motor dalam keadaan hujan adalah ban kehilangan traksi. Risiko mengalami kecelakaan atau jatuh dari motor meningkat.
Pilih ban dengan kembangan yang bisa membelah air dengan sempurna. Walaupun begitu, kedalaman tread ban juga berngaruh dalam kemampuan ban membelah air.
Ban yang sudah lama digunakan akan aus. Jika kedalaman tread ban Anda kurang dari 2 mm itu berarti permukaan ban tampak lebih rata karena alur-alur kembangan sudah menipis. Anda pun berisiko mengalami aquaplaning.
Meski ban belum melewati batas keausan ban (TWI), tapi fungsinya sudah berkurang. Sebaiknya ganti dengan ban baru. Namun, jika belum ada dananya coba kendarai motor lebih hati-hati.
Jalanan yang Anda lewati juga mempengaruhi traksi ban. Hati-hati ketika melibas rel kereta api, marka jalan atau besi penutup lubang gorong-gorong. Posisikan ban tegak lurus dengan rel kereta api jika harus melewati perlintasan kereta.
2. Pandangan
Hujan yang turus membatasi pandangan Anda. Apalagi tetesan hujan terasa seperti ada butiran peluru menghujani wajah. Hal ini tentu mengganggu pandangan dan konsentrasi selama mengendarai motor.
Gunakan helm full face untuk melindungi wajah dari tetesan hujan dan menjaga muka tidak basah dan air tidak merembes ke dalam helm.
Agar pandangan jernih, coba miringkan kepala tanpa melepas pandangan ke depan. Biarkan angin meniup butiran air yang menutupi visior helm.
Selain pandangan diri sendiri, Anda juga harus pastikan pengendara lain bisa melihat Anda. Kenakan jaket dan helm dengan stripping flourescence yang bisa berpendar jika terkena cahaya.
Foto: ebhakt.info