Mengisi ban dengan angin atau nitrogen?

29 January 2013

Saat ini sudah banyak yang menyediakan nitrogen untuk pengisian angin ban motor. Sebelum Anda memutuskan untuk mengisi ban dengan angin atau nitrogen, mungkin Anda perlu tahu terlebih dahulu mengetahui perbedaan antara angin dan nitrogen yang mengisi ban motor Anda.

Udara

Udara yang kita hirup sudah mengandung 78% nitrogen. Angin pada ban motor Anda adalah udara yang dikompres ke dalam ban, sehingga sebenarnya sudah mengandung cukup banyak nitrogennya. Namun, udara yang dikompres itu juga mengandung uap air yang bisa mengembang dan menciut tergantung suhu. Kelembaban udara berubah-ubah setiap hari sehingga Anda tidak tahu seberapa banyak uap air yang mengisi ban. Hal inilah yang membuat tekanan ban bisa bertambah atau berkurang seiring perubahan suhu.

Nitrogen

Penggunaan nitrogen untuk ban awalnya ditujukan untuk balapan di sirkuit yang membutuhkan tekanan ban yang stabil. Ban pesawat juga menggunakan nitrogen. Alasannya adalah untuk mencegah kebakaran jika ban pecah. Selain itu, pesawat terbang tinggi dimana suhu bisa turun hingga -40C. Jika ban diisi dengan angin biasa, uap air bisa membeku. Akibatnya, bisa menyebabkan masalah ketika pesawat mendarat. Ban yang diisi dengan nitrogen berarti seluruh ban mengandung nitrogen murni. Karena tidak mengandung uap air sehingga tekanan ban jadi lebih terjaga.

Selain itu, nitrogen memiliki molekul yang lebih besar dibanding oksigen. Ini berarti udara di dalam ban yang diisi nitrogen akan lebih lama keluar melalui katup. Tekanan ban akan terjaga sehingga bisa menjaga performa motor tetap baik. Meski mengisi ban motor dengan nitrogen lebih baik dibanding dengan angin, banyak sumber yang mengatakan bahwa jika hanya untuk penggunaan sehari-hari hanya sedikit saja kelebihan yang Anda rasakan. Walaupun begitu, semua kembali kepada Anda. Ingin mengisi ban dengan nitrogen dan merasakan sedikit kelebihan itu? Semua terserah Anda.