Posisi ban dalam motor yang tidak langsung terlihat memang membuat Anda lebih sulit untuk mengetahui kapan waktunya mengganti ban dalam. Namun, bukan berarti Anda terus memakainya dan baru menggantinya jika ban sudah jebol.
Ban dalam tidak seperti ban tubetype atau ban tubeless yang punya indikator masa keausan yang bisa dengan mudah Anda ketahui, yaitu simbol TWI (tread wear indicator). Tanda SWI berupa segitiga yang tertera di sisi ban dan juga pada tonjolan pada sela-sela pattern menunjukkan batas keausan tread yang diizinkan oleh produsen untuk menjamin performa ban. Jika keausan tapak ban sudah mencapai tanda ini sebaiknya ban segera diganti.
Memang tidak ada batas waktu untuk mengganti ban tapi untuk tahu apakah kondisi ban dalam masih layak digunakan atau tidak, coba Anda ingat-ingat sudah berapa kali Anda menambal ban dalam. Semakin banyak tambalan bisa berakibat putaran roda tidak seimbang. Permukaan ban juga tidak rata lagi, akan muncul benjolan-benjolan yang berisiko tambalan kembali bocor. Sebaiknya ganti ban dalam jika sudah terlalu banyak tambalan.
Kebiasaan Anda yang suka membiarkan ban dalam keadaan kempes juga bisa jadi indikator untuk segera mengecek kondisi ban dalam. Ban yang kempes bisa menyebabkan pentil rusak akibat ban luar menarik ban dalam saat roda berputar. Akibatnya, posisi pentil miring dan bisa merusak ban dalam. Jangan menunda-nunda jika ban kempes, segera isi angin agar ban lebih awet.
Ada baiknya saat Anda mengganti ban luar, Anda juga mengganti ban dalam. Meski tidak langsung bersentuhan dangan permukaan jalan, ban dalam juga bisa aus. Akibatnya, ban yang sudah lama dipakai akan mudah mengalami kebocoran.
Yuk, dicek mungkin sudah saatnya ganti ban dalam.