Acara kumpul bikers yang diadakan oleh FDR tidak hanya sekadar acara senang-senang saja karena selalu ada kegiatan sosial yang dilakukan sesuai dengan nilai-nilai FDR Riding Culture yang pernah dideklarasikan bersama Sobat FDR.
Pada FDR Day 2019 lalu, FDR bersama pengendara motor dari sejumlah klub motor mendeklarasikan FDR Riding Culture. “Ada tiga nilai yang diusung dalam FDR Riding Culture, yaitu Safe, Care dan Respect atau keselamatan, kepedulian dan saling menghormati,” kata Anang Nilanto, direktur marketing PT Surayaraya Rubberindo Industries selaku produsen ban FDR.
pada FDR Day yang diselenggarakan di Tebing Breksi, Sabtu (29/10) nilai-nilai yang sama juga diterapkan dalam beberapa kegiatan peduli lingkungan yang difokuskan pada pengelolaan sampah. “Masih dalam semangat memperingati Sumpah Pemuda, kita ingin mengajak anak muda yang hadir hari ini tidak hanya ngomong saja tapi ikut melakukan aksi nyata,” ujar Anang.
FDR Day dimulai dengan kegiatan city rolling bersama 100 pengendara motor dari berbagai klub motor bebek, matic dan sport dari Malioboro menuju Tebing Breksi. “Setiap komunitas motor membawa 1 pot tanaman untuk kemudian ditaruh di pendopo UMKM Tebing Breksi untuk menghijaukan area tersebut,” kata Taufik Nugraha dari bagian corporate social responsibility FDR.
Area pendopo UMKM yang kini diberi nama pendopo FDR telah direnovasi terlebih dahulu agar penjual dan pembeli lebih nyaman. “Tambahan tanaman yang dibawa oleh Sobat FDR membuat tempat ini jadi lebih indah dan semakin banyak pengunjung yang tertarik ke pendopo tersebut,” ujar Taufik.
Kemudian para anggoata klub motor tersebut bisa belajar dari beberapa perbaikan yang dilakukan dengan dukungan dari FDR terkait pengelolaan sampah di Tebing Breksi. “Kami harap kegiatan ini bisa mengajak teman-teman bikers untuk tidak hanya membuang sampah pada tempatnya tapi juga memulai kebiasaan untuk memilah sampah,” kata Anang
Berdasarkan informasi dari pengelola desa wisata Tebing Breksi dan Dinas Lingkungan Hidup kota Sleman pengelolaan sampah jadi masalah yang cukup membebani. Oleh karena itu FDR menyediakan 15 tempat sampah yang terbagi dua untuk sampah organik dan anorganik.
Selain itu, FDR juga menyiapkan satu mesin pembakar sampah residu dan dua unit mesin pencacah sampah. “Tim engineering dari FDR khusus membuat mesin pencacah sampah ini setelah kami mendengar bahwa sampah menjadi salah satu masalah besar yang dihadapi di tempat wisata Tebing Breksi. Kami harap mesin ini bisa menjadi salah satu solusi untuk masalah tersebut,” kata Anang.
Tidak ketinggalan juga untuk masyarakat sekitar, FDR memberikan bantuan dana untuk anak yatim piatu di wilayah Tebing Breksi.