FDR mensponsori Kejurnas Drag Bike 2019 sekaligus mengeluarkan varian terbaru dari Drax yaitu ukuran 60/80-17. Hasilnya, sejumlah pembalap sukses merebut gelar juara.
“Salah satu ban balap yang dibuat oleh FDR adalah Drax yang dirancang untuk kompetisi drag race. Kami ingin pembalap drag bike kembali menggunakan ban produksi dalam negeri dan kami juga ingin menunjukkan bahwa kualitasnya juga terbukti bisa bersaing dengan ban balap impor,” kata Elsafan Rendianto, FDR promotion department head PT Suryaraya Rubberindo Industries (SRI) selaku produsen ban FDR dan Federal.
Dalam putaran ke-8 Kejurnas Drag Bike region 1 yang diadakan Minggu (25/8) lalu di sirkuit non permanen Coastal Area, Tanjungbalai Karimun, Kepulauan Riau, gelar juara pertama di kelas DB1, DB2, dan DB3 direbut oleh pembalap yang menggunakan ban FDR.
“Di trek beton, ban FDR Drax lebih mencengkeram dan untuk di trek aspal seperti saat balapan di Jambi trek lebih licin tapi ban FDR Drax tetap oke. Saya lebih nyaman pakai ban FDR dibanding ban-ban sebelumnya,” kata Katon Kilup pembalap drag region 1 yang berhasil dua kali podium saat putaran 5 Kejurnas Drag Bike 2019.
Satu hal yang berbeda pada ban Drax ukuran 60/80-17 TT adalah konstruksinya. Bentuknya tidak kotak, tapi ban Drax punya profil ban seperti bentuk huruf ‘U’. Profil ban ini membuat ban tetap stabil saat start, namun ketika dipacu akan memberikan gesekan ke trek yang lebih minimal sehingga bisa memberikan catatan waktu yang terbaik. “Profil ban Drax yang seperti huruf ‘U’ ini menguntungkan karena setelah start pembalap jadi bisa memacu motornya lebih cepat untuk raih best time,” kata Jimmy Handoyo, technical service & development department head PT SRI.
Karena profil ban FDR Drax yang berbeda dengan ban drag race yang biasanya kotak, FDR merekomendasikan untuk menggunakan rim 1.60 dengan tekanan angin ban 17 psi. Pembalap bisa menambah atau mengurangi tekanan angin ban hingga 4 psi sesuai dengan bobot pembalap, karakter mesin motor, dan kondisi jalan.
“Dari hasil riset kami bersama sejumlah pembalap drag race, tekanan angin tersebut adalah yang optimal untuk ban FDR. Jika tekanan angin dibuat rendah, seperti 10 psi maka ban akan goyang terutama start. Sebaliknya, jika tekanan angin terlalu tinggi ban akan spin,” ujar Jimmy.
Drax ukuran 60/80-17 TT yang diluncurkan oleh FDR saat ini adalah ban slick alias tanpa kembangan sehingga cocok untuk trek kering. Selain itu, ukuran ban Drax yang lebih ceper membuat ban jadi lebih kokoh. “Momen start saat balapan drag bike sangat penting, oleh karena itu kami rancang ban yang kokoh agar ban goyang,” kata Jimmy.
Ban FDR Drax ukura 60/80-17 TT sudah bisa didapatkan di pasaran dengan harga eceran tertinggi Rp300.000. “Semoga dengan adanya varian ban baru Drax ini, FDR bisa membantu para pembalap mendapatkan ban balap yang berkualitas dengan harga terjangkau,” kata Rendi.
Hadirnya varian baru ban balap drag race ini diharapkan bisa mengembangkan kompetisi balap drag bike di Indonesia. “Kami senang dengan tanggapan positif dari para pembalap mengenai varian baru ban Drax yang bahkan mengatakan akan beralih pakai ban FDR. Kami harap bisa membawa terus membawa para pembalap merebut gelar juara,” ujar Rendi lebih lanjut.