10 kebiasaan buruk saat mengendarai motor

06 July 2012

Jika ada yang bertanya, apakah Anda pengendara yang baik? Sudah pasti Anda akan menjawab iya. Sebagian besar pengendara bermotor mengira kalau mereka adalah pengendara yang menghormati aturan, aman dan menghargai pengendara lain. Namun, ternyata ada berbagai kebiasaan buruk yang sering dilakukan oleh pengendara motor setiap tahun. Berikut 10 kebiasaan buruk saat mengendarai motor:

  1. Kebut-kebutan. Memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi bisa meningkatkan adreanalin dan kepuasaan saat berkendara. Anda mungkin menganggap sepele jika mengendarai motor 5-10 km/jam lebih inggi dari batas kecepatan yang diizinkan. Namun, sadarkah Anda bahwa peningkatan tersebut berarti semakin berkurangnya waktu untuk mengerem. Risiko untuk kecelakaan pun meningkat.
  2. Marah-marah. Tidak bisa mengontrol emosi bisa jadi kebiasaan buruk yang perlu segera dihilangkan. Marah saat di jalan bisa membuat Anda mengambil keputusan sembarangan yang ujungnya berakibat pada kecelakaan. Misalnya, kesal karena ada motor lain yang memotong jalur membuat Anda yang sebelumnya mengendarai dengan kecepatan normal jadi kebut-kebutan.
  3. Tidak pakai helm. Tidak peduli jika tidak ada polisi yang bisa menilang atau Anda hanya berkendara dalam jarak dekat, memakai helm itu wajib! Anda tidak pernah tahu kapan kecelakaan bisa terjadi, helm adalah alat yang bisa melindungi diri dari risiko cidera yang lebih parah.
  4. "Menempel" kendaraan di depan. Ada kebiasaan untuk "menempel" kendaraan yang ada di depan sebelum Anda mendahuluinya. Namun, bukankah Anda juga tidak suka jika ada orang yang melakukan hal tersebut? Masalahnya bukan hanya mengganggu saja tapi juga karena tindakan tersebut juga berbahaya. Jika mobl di depan berhenti mendadak bisa terjadi tabrakan karena Anda tidak sempat mengerem motor.
  5. Mendahului di belokan. Baik itu di belokan, pertigaan atau perempatan, Anda membahayakan diri jika berusaha mendahului kendaraan yang ada di depan Anda. Kendaraan dari arah yang berlawanan tidak bisa melihat posisi Anda.
  6. Menelepon saat mengemudi. Walaupun Anda menggunakan headset atau menyelipkan telepon genggam ke helm tindakan tersebut tetap berbahaya karena mengalihkan fokus pengemudi. Saat ini tingginya angka kecelakaan saat berkendara banyak dikaitkan dengan kebiasaan pengendara yang suka menelepon sambil mengemudi.
  7. Menulis sms. Kebiasaan menulis sms sambil tetap mengendarai motor bahkan lebih berbahaya daripada menelepon saat mengemudi. Saat mengetik sms tangan Anda lepas dari kemudi dalam waktu lama, begitu juga dengan perhatian Anda teralihkan dari jalanan. Menulis sms hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja kok, lebih baik berhenti sebentar daripada celaka.
  8. Menerobos lampu merah. Siapa yang pernah melakukan hal ini? Tidak ingin tertahan lampu merah yang lama, sedang buru-buru, atau tidak mau terjebak macet lebih lama biasanya jadi alasan untuk melanggar lampu merah, padahal banyak kecelakaan fatal terjadi saat menerobos lampu merah. Coba ingat hal ini jika Anda berpikir untuk melanggar lampu merah lagi.
  9. Tidak menyalakan lampu sen saat belok. Memberikan sinyal adalah salah satu hal yang paling mudah yang Anda lakukan tapi tetap masih banyak orang yang malas melakukannya. Memang sepertinya sepele, tapi jika Anda tidak menyalakan lampu sen saat mau belok, pengemudi yang lain tidak bisa mengantisipasi apa yang Anda lakukan.
  10. "Low eyes". Istilah ini untuk menggambarkan pengemudi yang hanya fokus melihat jalanan yang ada di depan Anda dan tidak melihat apapun yang datang. Semakin luas pandangan Anda semakin baik Anda merencanakan jalur dan semakin halus perjalanan Anda.

Foto: Avenue [CC-BY-SA-3.0 or GFDL], via Wikimedia Commons