Pengendara motor biasanya jarang mengecek bearing motornya. Padahal mudah dilakukan. Berikut tips mengecek bearing motor.
Bearing atau laher yang sudah tua, kering atau kotor menyebabkan putaran roda jadi terhambat dan mengakibatkan motor menggunakan power mesin yang lebih besar. Efeknya, konsumsi bbm jadi meningkat. Pada pemakaian normal, biasanya setelah 2-3 tahun Anda pelu mengganti bearing motor.
Cara termudah untuk mengecek bearing adalah dengan menempatkan motor di standar tengah. Lalu putar roda. Lihat apakah roda berputar dengan mulus, tanpa hambatan atau bergoyang ke kanan-kiri. Jika putaran terhambat, pastikan bukan akibat dari rem atau poros yang terlalu rapat. Lakukan pengecekan pada kedua ban.
Jika roda menunjukkan hal-hal tersebut di atas, bearing perlu diperiksa lebih lanjut. Lepaskan roda dan lihat apakah kondisi bearing tersebut, apakah masih layak pakai atau tidak. Saat melakukan pengecekan bearing, lakukan juga pengecekan di bagian rim, ban dan poros ban.
Ketika memasang bearing baru, pastikan poros dipasang melalui bagian tengah bearing. Lalu, putar roda untuk melihat apakah ada gesekan di poros sebelum roda dipasang. Efek pemasanan bearing baru bisa langsung terasa di motor dengan mendorong motor mengelilingi garasi. Dengan gesekan yang lebih sedikit di bearing, fungsi motor seperti pengereman, suspensi dan akselerasi akan meningkat.
Saat ini ada banyak pilihan bearing. Ada roller bearing dan ceramic bearing. Roller bearing terbuat dari logam dan ceramic bearing terbuat dari bahan keramik. Ceramic bearing biasanya lebih populer tapi juga lebih mahal karena lebih sedikit gesekan dan menghilangkan panas dengan cepat.