anggap sepele sering mengendarai motor dengan ban yang kurang angin. Salah satu risiko mengendarai motor dengan ban yang memiliki tekanan angin kurang adalah ban pecah!
Saat ban motor diisi dengan angin yang kurang dari standar tekanan angin yang direkomendasikan oleh pabrikan, bagian sidewall atau dinding ban mendapat tekanan yang lebih berat. Apalagi jika membawa beban berlebihan, tekanan terhadap dinding ban jadi lebih berat lagi.
Jika terus-menerus mendapat tekanan melebihi beban yang sanggup ditanggung oleh sidewall ban, benang-benang nylon yang jadi "tulang" ban bisa putus dan mengakibatkan ban pecah karena dinding ban sobek.
Bahayanya lagi, masih banyak yang beranggapan bahwa saat membawa beban berat justru Anda harus mengurangi tekanan angin ban motor karena takut pecah.
Pada dinding ban motor sebenarnya sudah tertulis kode ban yang menjelaskan beban maksimum yang bisa ditanggung oleh ban. Misalnya di dinding ban tertulis "max load 170kg (374 lbs) at 260kPa (33 psi) cold." Itu berarti beban maksimum yang bisa tanggung ban, yaitu 170 kg (374lbs) dengan tekanan ban 260kPa (33psi) pada kondisi ban dingin.
Tidak seperti ban mobil, sidewall pada ban motor penting untuk kestabilan saat menikung. Derajat kemiringan ban motor saat menikung lebih rendah daripada ban mobil. Anda lihat sendiri bagaimana di ajang balapan, para pembalap menikung hingga lutut menyentuh aspal. Jika tekanan anginnya pas, dinding ban akan lebih kuat menahan gaya saat membelok.
Yuk, rutin cek tekanan angin ban motor kita.