Insiden yang terjadi antara Rossi dan Marquez di GP Belanda akhir pekan lalu menyisakan perdepatan di paddock tim.
Direktur balap Mike Webb memutuskan bahwa peristiwa tersebut adalah insiden balap dan Rossi tetap dinyatakan sebagai juaranya. Lalu, bagaimana pendapat para bos dari kedua tim atas keputusan tersebut?
Direktur Tim Yamaha Movistar Massimo Meregalli sempat merasa ragu ketika insiden tersebut terjadi. Namun,ketika dia lihat rekaman gerakan lambat dia merasa keputusan dari direktur balap sudah tepat.
"Pertama, Valentino ada di depan dan Marc tidak bisa melewatinya ketika dia berusaha, lalu ketika ketika dia menyentuh Vale satu hal yang bisa dilakukan (Valentino -red) adalah mendirikan motor dan melaju lurus," kata Meregalli dikutip dari situs resmi MotoGP.
Sementara bos tim Repsol Honda Livio Suppo mengatakan mereka menghargai keputusan direktur balap yang menetapkan kejadian tersebut sebagai insiden balap.
"Sia-sia saja mengatakan 'jika jika jika.' Kesalahan sebenarnya yang menyebabkan insiden tersebut terjadi beberapa lap sebelumnya ketika Marc keluar dari chicane akhir, dia melebar dan menyentuh kerikil. Dia kehilangan jarak dengan Valentino dan mustahil untuk tetap mengikutinya tapi dia melakukan lap terakhir dengan luar biasa," kata Suppo.
"Saya pikir Marc memangkas sekitar 0.4 detik dimana itu sangat baik karena Valentino, dengan tersisa satu lap lagi, melakukan waktu lap terbaiknya dimana itu juga luar biasa. Mereka melakukan pekerjaan luar biasa dan itu balapan!" ujar Suppo lebih lanjut.
Meski Marquez dinyatakan finis kedua, Suppo mengaku cukup puas dengan hasil ini. "Kami pergi ke Sachsenring dengan perasaan baik karena Marc merasa nyaman dengan motornya dan ini sangat penting," katanya.