Sejumlah pembalap motoGP merasa pabrikan ban resmi MotoGP tidak bisa memberikan ban yang terbaik sehingga merusak citra MotoGP.
"Di televisi mungkin terlihat semua baik-baik saja dan menarik, tapi bagi tim ini adalah mimpi buruk," kata Pedrosa mengenai balapan di Phillip Island.
Balapan di Australia yang seharusnya 27 putaran berkurang jadi 19 putaran dan mewajibkan pembalap mengganti motor sebelum putaran ke-10 karena masalah keausan ban. Hal ini terjadi karena trek baru diaspal ulang dan tidak mampu digunakan untuk balapan penuh.
"Hal ini memalukan, bukan pencitraan yang baik jika hal ini terjadi," kata Pedrosa. "Lain kali mereka harus sudah melakukan tes atau menghabiskan waktu mempelajari permukaan trek."
Valentino Rossi juga memberikan pendapat yang serupa bahwa kesalahan pabrikan ban karena tidak menjadwalkan tes ban di sirkuit. Persiapan dilakukan berdasarkan informasi dari tim dan dari Kejuaraan Dunia Superbike.
"Jika trek punya permukaan baru, seharusnya sudah diwajibkan untuk melakukan tes ban dengan pembalap bagus dan cepat," kata Rossi. "Jika tidak, sia-sia saja."
Tidak hanya masalah di Phillip Island, Rossi juga menilai performa ban sepanjang musim ini juga kurang maksimal. "Pabrikan ban harus membuat perbaikan dalam mengembangkan hard tire," kata Rossi dikutip dari Yahoo.
"Tidak ada pembalap yang bisa menggunakan hard tire. Dalam setiap balapan semua dipaksa untuk menggunakan soft tire karena hard tire performanya tidak oke," ujarnya.
"Saya berharap pabrikan ban bisa berusaha lebih untuk memberikan pembala dua pilihan ban bagus yang bisa bekerja maksimal setiap balapam karena tahun ini hal ini tidak terjadi."