Marc Marquez juara di Grand Prix Aragon, akhir pekan ini, namun kemenangan tersebut dibayar mahal dengan ketidakhamonisan dengan rekan satu timnya, Dani Pedrosa.
Pada putaran keenam, Marquez menyenggol bagian belakang motor Pedrosa yang menyebabkan Pedrosa yang saat itu berada di posisi kedua terjatuh dan tidak bisa melanjutkan balapan.
Pedrosa pun mengeluarkan penyataan keras bahwa gaya mengendarai late-braking berisiko yang dilakukan oleh Marquez sudah melewati batas.
"Batasnya adalah ketika seseorang menempatkan orang lain dalam bahaya, itu batasannya," kata Pedrosa dalam speed.com.
Sebenarnya senggolan tersebut tidak keras tapi efeknya sangat besar karena menyebabkan sistem kontrol traksi motor Pedrosa rusak yang sebabkan dia terjatuh.
"Saat memasuki belokan Marc terlalu agresif dan di telat mengerem dan dalam usaha menghindari saya, dia menyentuh bagian belakang motor saya dan memutus kabel kontrol traksi," kata Pedrosa.
Marquez mengakui kesalahannya karena telah menyenggol Pedorsa. "Saya sudah mengerem sebelumnya, tapi ban depan mengunci lalu saya lepaskan rem. Namun, kemudian saya terlalu cepat. Saya perlu lebih berhati-hati dalam hal ini," ujar Marquez.
Juru bicara tim Honda Livio Suppo mengatakan bahwa ini bukan kali pertama Marquez melakukan kesalahan saat duel pengereman. "Ini addalah sesuatu yang saya pikir dia perlu pahami dan dia harus melakukan sesuatu yang berbeda."
Hasil Grand Prix di Aragon mengukuhkan Marquez di puncak klasemen dengan 278 poin. Lorenzo yang finis kedua berhasil menambah poin menjadi 239, sementara Pedrosa di peringkat ketiga dengan 219 poin.