Honda Racing Championship 2011 untuk ketujuh kalinya kembali digelar, kali ini mengambil lokasi dikota gudeg tepatnya di Areal Parkir Stadion Mandala Krida Jogjakarta pada 1-2 Oktober 2011. Event berlangsung meriah dan menyuguhkan kompetisi yang seru dan ketat, pembalap-pembalap papan atas nasional seperti Harlan Fadhillah, Bima Octavianus, Rey Ratukore ikut ambil bagian pada balapan dengan satu merk motor Honda ini.
HRC Jogjakarta melombakan 7 kelas, 6 kelas dengan sepeda motor bebek; MP1 (tune-up 125cc seeded), MP2 (tune-up 110 seeded), MP3 (tune-up 125cc pemula), MP4 (tune-up 110cc pemula), MP5 (standar 125cc pemula), MP6 (standar 110cc pemula) dan satu kelas lagi dengan motor Skutik 130 cc Standar Pemula. Dikelas paling bergengsi MP1 (Bebek Tune Up Seeded 125cc) dimenangkan oleh pembalap FDR Alhdila Eka Dharma dari tim Honda Daya Denso Showa NHK Jayadi, pembalap asal Magetan ini berhasil mengumpulkan point terbanyak dari hasil dua race yang berbeda, peringkat kedua dan ketiga masing-masing diduduki oleh Wawan Hermawan dari tim Honda Putra Rinjani Krida NHK IRC MPM dan Rey Ratukore Rey Ratukore dari tim Federal Oil KYT Indoparts Powered by BRT, semua pembalap yang menghuni podium dikelas ini memakai ban FDR. Sementara itu dikelas MP 2 (Bebek Tune Up Seeded 110cc) Bima Octavianus dari tim Honda Daya Adicipta NHK BRT Racing team unggul dengan point terbanyak diikuti oleh Rey Ratukore dari tim Federal Oil KYT Indoparts Powered by BRT dan Alhdila Eka Dharma dari tim Honda Daya Denso Showa NHK Jayadi, lagi-lagi semua podium diisi oleh pembalap-pembalap yang memakai ban FDR. Cuaca dikota Jogja yang mendung hampir sepanjang hari sangat cocok dengan karakter ban FDR Sport MP 57 yang optimal dikondisi lintasan kering dengan suhu dingin, terbukti dengan naiknya pembalap- pembalap yang menggunakan ban Sport MP 57 ke podium juara. Ban Sport MP 57 ini banyak diaplikasikan oleh pembalap papan atas diantaranya Rey Ratukore, Wawan Hermawan, M. Nurgianto dan Harlan Fadhillah. Beberapa Pembalap juga ada yang memilih memakai ban Slick Sport FR 75 Seperti terlihat pada motor Irwan Ardiansyah dan Tri Cahyono. Berbeda dengan pembalap papan atas nasional, pembalap pemula lebih banyak memilih ban Sport MP 76 yang bisa dipakai dikondisi lintasan basah dan kering, sepertinya tim balap tidak mau mengambil resiko ganti ban jika sewaktu-waktu datang hujan. Banyaknya varian dari ban FDR dari mulai ban hujan sampai dengan ban kering membuat balapan semakin kompetitif dengan demikian pemilihan ban yang cocok menjadi salah satu faktor penentu kemenangan, tidak seperti merk ban lain yang hanya mengandalkan satu atau dua varian ban saja, sehingga ketika cuaca berubah masih menggunakan ban yang sama, balapan menjadi membosankan dan membahayakan bagi pembalapnya itu sendiri Kondisi permukaan lintasan yang kurang bagus, dibeberapa titik terdapat tambalan tidak rata tidak menyurutkan pembalap untuk terus tancap gas, dengan menggunakan ban FDR pembalap tetap percaya diri melaju sekencang-kencangnya meraih posisi terdepan. Tercatat lebih dari 90% pembalap memakai ban FDR baik kelas bebek maupun kelas skutik, padahal HRC adalah event yang memperbolehkan untuk memakai ban yang berbeda merk, itulah bukti bahwa FDR masih menjadi ban favorit diarena road race tanah air.