Tips aman saat touring

25 July 2012

Siapa yang suka ikut touring motor? Pergi dengan sekelompok teman sambil mengendarai motor memang menyenangkan. Selain jalan-jalan Anda bisa menjalin keakraban dengan teman-teman sesama penyuka motor. Namun, acara jalan-jalan bisa runyam jika terjadi kecelakaan. Karena itu, ada beberapa hal yang harus jadi perhatian selama touring motor.

Beri Jarak

Setidaknya berikan jarak sekitar 2 detik dengan motor yang ada di depan Anda. Jarak yang cukup juga memberi pandangan yang lebih luas. Pastikan posisi Anda tidak berada di blind spot atau posisi dimana Anda tidak terlihat oleh pengendara lain. Hal ini bisa mengganggu fokus perhatian jika pengendara lain harus menoleh ke belakang untuk menemukan Anda.

Komunikasi

Kunci penting touring adalah komunikasi antar sesama pengendara. Saat diatas motor komunikasi sudah tidak lagi lewat kata-kata melainkan lewat visual. Selalu ketahui dimana posisi pengendara lain dan apa yang dilakukan. Pastikan juga pengendara yang ada di depan juga tahu posisi Anda. Untuk tahu apakah Anda terlihat oleh pengendara yang ada di depan, lihat refleksi di kaca spionnya. Jika Anda bisa melihat refleksi helm si pengendara, itu berarti Anda terlihat olehnya tanpa harus menoleh ke belakang. Sebelum berangkat, pastikan semua orang tahu tujuan dan rutenya.

Jaga kecepatan

Ajang touring bukan saatnya Anda pamer kecepatan motor Anda. Biasanya untuk yang baru pertama kali ikut touring, ada keinginan untuk menunjukkan kemampuan motor. Jalanan bukan tempat yang tepat untuk kebut-kebutan, apalagi Anda berada dalam rombongan. Aksi kebut-kebutan meningkatkan risiko kecelakaan. Jaga emosi selama touring. Beri kesempatan jika ada pengendara lain dalam kelompok touring yang ingin mendahului. Ingat, Anda pergi untuk menikmati mengendarai motor bersama teman-teman.

Tidak memaksakan motor

Keinginan setiap orang tentu berbeda-beda. Ada yang ingin memacu kendaraan tapi ada juga yang ingin menikmati touring dan memilih mengemudi dalam kecepatan standar. Biasanya pemimpin grup yang menentukan kecepatan kendaraan, namun ingatkan pada pengendara lain bahwa tidak ada tekanan untuk harus mengikuti kecepatan yang sama. Sambil menentukan rute jangan lupa untuk menentukan titik-titik peristirahatan. Dengan begitu, tidak ada pengendara yang memaksakan diri untuk menyamai kecepatan dengan pengendara yang lain karena khawatir tertinggal. Bagi yang ingin ngebut, bisa lebih dulu menuju titik peristirahatan.

Foto: William Barker [CC-BY-SA-2.0], via Wikimedia Commons