ban fdr, ban motor, sepeda motor, ban supermoto

Libas jalanan dengan ban FDR Maxtreme

14 October 2018

Berbarengan dengan seri terakhir Indonesia Supermoto Championship 2018, FDR meluncurkan varian terbaru ban Maxtreme di stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (14/10). 

“Hari ini spesial karena FDR memperkenalkan ban baru dengan dua varian sekaligus, yaitu Maxtreme dan Maxtreme SE,” kata Zandhy Utama, FDR division head PT Suryaraya Rubberindo Industries (SRI) selaku produsen ban FDR dan Federal.

Ban FDR Maxtreme adalah ban harian dengan tampilan supermoto yang menggunakan intermediate compound yang memberikan daya cengkeram yang lebih baik untuk penggunaan harian bagi pengendara motor yang menginginkan performa lebih.

Dilengkapi dengan progresif TWI yang merupakan inovasi FDR untuk indikator keausan ban progresif. “Pengguna ban Maxtreme bisa dengan mudah mengetahui kapan waktunya mengganti ban motornya hanya dengan melihat presentase keausan di tapak ban,” kata Zandhy. 

Ban FDR Maxtreme tersedia dalam ukuran 110/70-17 TL dijual dengan harga Rp365.000, dan ukuran 130/70-17 TL dibanderol Rp490.000.

Sebelum resmi diluncurkan, ban FDR Maxtreme sudah terlebih dahulu dicoba saat touring dari Bali menuju Lombok dalam rangkaian kegiatan FDR Peduli Lombok dan FDR Brotherhood. Sebanyak 25 bikers FDR telah membuktikan performa ban Maxtreme menempuh perjalanan kurang lebih 350 km. 

“Performa ban Maxtreme stabil, dicoba berboncengan dari Mataram ke Desa Genggelang dan dipakai cornering itu stabil sekali,” kata Edo salah satu bikers anggota komunitas motor dari Bali yang ikut serta dalam acara FDR Brotherhood di Lombok akhir September lalu.


Ban Balap Supermoto

Selain penggunaan harian, FDR juga meluncurkan ban Maxtreme SE yang dirancang untuk kompetisi balap. Maxtreme SE menggunakan kompon khusus untuk balapan yang bisa memberikan daya cengkeram lebih untuk balapan di aspal dan trek tanah-berbatu. “Maxtreme SE juga punya konstruksi yang lebih kokoh sehingga cocok untuk balapan supermoto,” kata Denny Setiawan, new product planner FDR.

Pada dua seri balap supermoto sebelumnya, sejumlah pembalap sudah sempat menjajal ban Maxtreme SE ini dan respon mereka terhadap ban ini sangat baik. “Ban Maxtreme SE dipakai di aspal baik di tanah juga baik sekali,” kata H. Momo Suparmono yang bermain di kelas Superstock.

Tanggapan positif mengenai ban FDR Maxtreme SE juga datang dari sejumlah pembalap yang mengikuti Kejurnas Supermoto. “Performa ban Maxtreme OK banget untuk event supermoto, saya mau coba di event trial game,” kata Habibi yang berlaga di kelas SM3 dan SM4. Begitu juga pendapat dari Raden Aludona. “Secara keseluruhan ban Maxtreme SE kompetitif, di aspal dan tanah,” ujar Raden. 

Pada seri terakhir ini, semua peserta yang berlomba di kelas SM3 175 cc dan SM4 150cc  akan menggunakan ban Maxtreme SE. Selain itu, untuk kelas non pro/komunitas SM Lite 150 cc dan SM Prostock 175 cc juga akan menggunakan ban Maxtreme SE juga.